Visitor LIVE

Mesothelioma Cancer News Diagnóstico y tratamiento del mesotelioma pleural maligno Mesothelioma Law Firm mesothelioma cancer mesothelioma asbestos

Ada Korupsi Dalam Pemberantasan Korupsi

IKLAN 300x600 ( Yang Sudah Diparse)
SEMARANG-Semangat aparat penegak hukum dan para penggiat Anti Korupsi di Negeri ini dalam upaya pemberantasan korupsi kian mencuat gaungnya, seiring dengan semakin mengguritanya pula kasus-kasus dugaan korupsi yang menjerat para pejabat dan aparat penegak hukum di Negeri ini. Dan di hari anti Korupsi tanggal 9 Desember 2014 ini pun tak lepas dari kemeriahan mereka untuk memperingatinya dengan berbagai acara dan upacara yang dananya diduga bersumber dari uang Negara. Namun dibalik kemeriahan semua ini, ternyata ada sekelompok Manusia yang mengklaim dirinya  korban atas ulah para Koruptor ,sehingga harus meringkuk dibalik Jeruji besi. Hal ini sebagaimana diungkapkan salah seorang Napi Korupsi di Lembaga Pemasyarakatan Kedungpane Semarang, Djumari yang beberapa waktu lalu menuturkan kisah pedihnya kepada Pers atas nasib yang dialaminya sebagai korban ulah para koruptor yang saat ini masih bebas diluaran," Sebenarnya para penghuni disini, tidak semuanya koruptor Mas. Tapi mereka hanya jadi korban para koruptor yang memanfaatkan mereka guna memuluskan rencana busuk korupsinya, biasanya  yang tandatangan bawahannya sedangkan yang menikmati hasil korupsinya para oknum atasannya , semisal saya ini Mas," ungkap Pria yang juga Mantan Kepala Dinas Otda Provinsi Jateng ini kepada Pers di ruang tamu LP Kedungpane beberapa waktu lalu. Selanjutnya menurut Djumari, kondisi buruk penegakan korupsi di Negeri ini karena juga para oknum aparat penegak hukumnya disinyalir berbuat korupsi.Sehingga telah terjadi Maljustice atau adanya kesalahan dalam menegakkan
hukum. Dengan hal ini mestinya pak jokowi  membentuk Tim siluman yang sasarannya bukan hanya pemerintahan saja tapi harus diperluas sampai ke aparat penegak hukum dan penegak keadilan yang telah sewenang -wenang dalam mengunakan kekuasaamya sehingga terjadi malpraltek peradilan. Kemudian bersihkan dulu SAPUNYA menuju perubahan mental bagi para penegak hukum yang sleder demi bangsa ini," intinya saat ini masih ada korupsi dalam pemberantasan korupsi, makanya aparat penegak hukumnya harus dibersihkan dulu," imbuhnya. Sementara itu Napi Korupsi lainnya Mantan Bupati Rembang, M Salim juga sependapat dengan rekannya tersebut dan bahkan Ia pun merasa ada yang janggal dalam sistem peradilan kita saat ini yang semangatnya hanya untuk menghukum, bukan untuk menegakkan keadilan.Makanya sidang di Pengadilan sering DITUNDA, yang Ia plesetkan menjadi Ditunggu Uang Anda.," Ya target mereka hanya untuk menghukum, bukan menegakkan keadilan," ungkapnya kepada Pers saat itu. Ditempat terpisah salah seorang aparat kejaksaan yang minta identitasnya dirahasiakan tidak membantah adanya ulah rekan seprofesinya yang sering mlenceng, namun tidak semuanya kotor. Masih banyak yang baik-baik dan memang Ia pun mengalaminya saat membongkar korupsi di Kendal, kemudian saya langsung dipindah ke Jepara," Ya kadang itu kenyataan dipenegakkan hukum, tapi masih banyak yang bersih Mas," ungkapnya kepada Pers sesaat Ia dipindahtugaskan ke Aceh. Selanjutnya Wakil Ketua GNPK Jateng, Mastur Darori selama
ini menyesalkan ulah oknum aparat penegak hukum yang sering merusak hukum.Karena dampaknya banyak kasus korupsi yang terbengkalai gara-gara aparatnya dapat dibeli oleh para Koruptor. Beberapa kasus korupsi besar yang melibatkan Kepala Daerah sering lelet dalam penanganannya," Kasus Bansos Jateng,Kasus Bupati mantan Bupati Karanganyar, Kendal dan Tersangka Bansos sam poo kong, aparatkan lelet penanganannya sedangkan yang kecil-kecil langsung dihebloskan penjara," ungkapnya . Sebagaimana diketahui, memang selama ini banyak kasus dugaan korupsi di jawa tengah yang seolah dipetieskan proses penanganannya, bahkan Rakyat pun telah banyak melupakan kasus-kasus tersebut.Dan leletnya penangan kasus korupsi tersebut diduga ada oknum aparat yang bermain mata dengan para tersangka koruptor, bahkan untuk sekedar memanggil terduga korupsi saja, mereka sulit menanganinya kalau tidak didorong Vitamin D (Red:Duit) sebagaimana diungkapkan sumber koran ini yang sering berhubungan dengan aparat penegak hukum di Jawa Tengah yang menangani korupsi harus selalu ada amunisinya," Ya sekedar Uang Muqadimah saja biasanya Rp 10 juta -Rp 25 juta , itu tergantung kasusnya Mas," ungkap sumber tersebut yang minta dirahasiakan identitanya. Sedangkan menurutnya, jika nantinya sudah ada kesepakatan, biasanya akan disampaikan nominalnya sesuai target penanganan yang dijanjikan, namun jika nantinya yang bersangkutan tidak sesuai target selanjutnya Uangnya dikembalikan utuh," Ya setelah deal, nanti ada nominalnya dan jika gagal pasti uang tersebut dikembalikan utuh Mas," imbuh sumber tersebut. Dan karena diduga kondisi bobroknya para oknum aparat penegak hukum itulah, sebanyak  kurang lebih 357 tahanan dan Napi Korupsi di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kedung Pane Semarang Jateng tersebut menuntut keadilan dan minta diadili oleh Aparat Penegak Hukum yang benar-benar bersih, ***(Rudy/K65).

Keterangan Gambar : 1). Napi Korupsi di Lembaga Pemasyarakatan Kedungpane Semarang, Djumari. 2). Wakil Ketua GNPK Jateng, Mastur Darori. 3). Spanduk.***(Fto : Rudy)
IKLAN RENPONSIF ( Yang Sudah Diparse )

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ada Korupsi Dalam Pemberantasan Korupsi "

Post a Comment