SEMARANG- Upacara Peringatan HUT KORPRI ke 43 di Kabupaten Kendal menuai protes para Pegawai Negeri Sipil (PNS) setempat. Hal ini sebagaimana sebaran ungkapan kekecewaan mereka yang dikirim melalui pesan Blackbery kepada pers menjelang upacara hari H KORPRI yang digelar di Alun-alun Kabupaten Kendal (Senin,1/12).
Besok tgl 1 Desember hari bergembira KORPRI , tapi apa kita PNS merasakan kegembiraan ? jawaban PNS bawahan ...iya yg merasakan senang dan bahagia hanya para pejabat , bos beserta jajarannya. Faktanya sebagai anggota kita sudah menjalankan kewajiban, yaitu pemotongan gaji untuk organisasi KORPRI tapi mana imbal baliknya, kita hanya dijadikan budak-budak untuk kepentingan bos2, kita diajari dan diperintah untuk menjadi pegawai yang korup, tapi bila terjadi masalah para bos2 akan cuci tangan, ironisnya lagi tidak mau tau nasib bawahannya. Akibatnya mutasi dan aparat bertindak. Terus dimana keberadaan KORPRI yang selama ini... apa kerjanya hanya memotong gaji PNS sampai pensiun, tapi tidak pernah mau tau nasib para anggotanya. Pesan kami di HUT KORPRI ini bahwa ....Kami adalah anggota KORPRI bukan anggota KORUPSI INDONESIA," ungkap pesan tersebut yang dikirim salah seorang PNS Kendal kepada Pers. Sementara itu Sekda Kendal, Bambang Dwiyono membantah adanya potongan gaji untuk iuran KORPRI, dan itu ternasuk fitnah.," Tidak ada potongan gaji pak, belum ada iuran.palsu infonya, yang fitnah dosa BESAR," ungkap Pria yang juga Ketua KORPRI Kendal ini kepada Pers. Ditempat terpisah Aktifis Kendal, Novel Al-Basay justru sangat menyayangkan sikap Pimpinan KORPRI Kendal yang tidak tanggap atas keluhan para anggotanya,"Seharusnya pimpinan korpri tanggap dengan anggota ,baik mereka yg berprestasi atau dalam segala hal yang untuk dinaungi ," ungkapnya. Sebagaimana diketahui memang selama ini para PNS Kendal banyak yang kecewa dan merasa tidak nyaman atas ulah para oknum atasannya yang diduga sering bermain-main dengan para mafia Proyek yang ujung-ujungnya sering mengorbankan PNS bawahannya yang disuruh bertanggungjawab atas pelaksanaan proyek di instansinya sebagaimana kasus-kasus korupsi yang disidangkan di Pengadilan TIPIKOR Jawa Tengah hampir semua terdakwanya para PNS kelas bawah, karena mereka dalam melaksanakan tugas dan fungsinya harus melaksanakan proyek tersebut. Bahkan proyek senilai Milyaran Rupiah pun bagi mereka hanya bisa mendapat tambahan penghasilan sebesar Rp 500 ribua. ," Kami hanya melaksanakan perintah atasan yg diduga sudah kongkalingkong dengan para kontraktornya, dan proyek miliaran pun, kami hanya mendapat ratusan ribu dengan bekerja terus menerus hingga proyek selesai," keluh salah seorang PNS Kendal kepada Pers. Ditambahkannya, namun jika nantinya proyek tersebut bermasalah secara hukum, maka yang digeret ke penjara biasanya kami yang ikut menandatanganinya,"Kasus jalan meteseh, Pengadaan Alkes, Bansos dan terakhir kasus korupsi Kursi Tribun GOR Kendal, hampir semua terdakwa dan tersangkanya yang dijerat dari Kalangan PNS kelas bawah, padahal yang menikmati duitnya mereka Mas," imbuhnya. Dan berdasarkan kondisi riil itulah, Wakil Bupati Kendal, Mustamsikin telah memperjuangkan nasib mereka untuk ada peningkatan penghasilannya dengan mengusulkan dana lauk pauk PNS Kendal yang semula hanya Rp 5 ribu diusulkan menjadi Rp 20 ribu /hari pada APBD Tahun 2015," Semuanya itu dimaksudkan untuk peningkatan kesejahteraan PNS Kendal yang telah berjasa untuk kemajuan Kendal, apalagi sekarang BBM naik Mas," tutur Mustamsikin saat itu.***(Rudy/k65)
Keterangan Gambar: Ketua KORPRI Kendal Bambang Dwiyono saat tabur bunga di Makam Pahlawan Kendal.***(Foto : Rudy)
0 Response to "Hari KORPRI ,Menuai Protes PNS Kendal"
Post a Comment