Visitor LIVE

Mesothelioma Cancer News Diagnóstico y tratamiento del mesotelioma pleural maligno Mesothelioma Law Firm mesothelioma cancer mesothelioma asbestos

IPJI Protes Ulah Paspamres Larang Jurnalis Liput Kunjungan Jokowi di Semarang

IKLAN 300x600 ( Yang Sudah Diparse)
SEMARANG-Tindakan super ketat Pengamanan Kunjungan Presiden RI Jokowi ke Semarang (Selasa,2/12/2014) kemarin yang dilakukan Paspamres dengan melarang para Jurnalis untuk  melakukan liputan di Komplek AKPOL Semarang dinilai telah mereduksi kebebasan Pers di Negeri ini. Bahkan akibat ulah Pasukan Pengamanan Presiden (Paspamres) tersebut sempat para awak media melakukan aksi boikot masal tidak meliput kegiatan orang nomor satu di Indonesia ini.

Hal ini sebagaimana disampaikan seorang jurnalis ,Uki yang saat itu berada dilokasi kejadian mengungkapkan kekecewaannya atas tindakan Oknum Paspamres yang melarang awak media untuk meliput kegiatan Presiden di AKPOL Semarang. Padahal secara administratif semua jurnalis telah dilengkapi ID Card yang diberikan pihak panitia secara komplit.


"Wah pengamanannya super ketat, padahal Id Card sudah komplit Mas,"ungkapnya .

Dikatakannya saat itu ada sebanyak 50 jurnalis yang merasa kecewa tidak bisa meliput di dalam gedung, kemudian mereka boikot tidak mau meliput kegiatan Presiden.

"Ada sebanyak 50 an jurnalis yang spontan melakukan aksi boikot liputan,"imbuhnya melalui pesan BlakBerrynya.

Sementara itu jurnalis lainnya, Yuswanto justru sejak pagi sudah berada di lokasi liputan, namun Ia pun mengundurkan niatnya untuk melakukan liputan ke gedung AKPOL, karena pengamanannya super ketat.

"Saya nggak bisa masuk liputan Presiden, karena pengamanannya ketat banget Mas," tuturnya.

Selanjutnya Fungsionaris IPJI Jawa Tengah, Didik Methana sangat menyesalkan atas tindakan Paspamres tersebut yang diduga telah melarang para Jurnalis untuk meliput kegiatan Presiden Jokowi. Karena hal tersebut tidak sejalan dengan amanat Undang-Undang Pers yang telah memberikan kebebasan Pers. Dan peristiwa tersebut mestinya harus menjadi pelajaran semua pihak, karena memusuhi pers berarti juga memusuhi demokrasi. Selama ini Pers telah berperan aktif dalam mempropagandakan tumbuh suburnya demokrasi di Indonesia.

"Bukankah Jokowi pun bisa menjadi Presiden, salah satunya atas peran Pers, saya menyesalkan tindakan paspamres," tuturnya.

Ditempat terpisah Dewan Pakar IPJI Pusat ,Egy Sudjana mengungkapkan kekesalannya atas insiden Paspampres tersebut, bahkan Ia menilai ulah aparat keamanan tersebut dinilainya aneh, karena diera kebebasan Pers ini justru jurnalis dilarang untuk meliput berita presidennya.


"Ya Aneh di zaman keterbukaan seperti sekarang ini kok ada perilaku diktaktor,maka sudah bagus itu di boikot beritanya ,"ungkap Advokat Senior ini kepada Pers. 

Sebagaimana diketahui saat adanya kunjungan kenegaraan Presiden RI Jokowi ke Kota Semarang Selasa kemarin, hampir semua pejabat, aparat keamanan sibuk untuk menyambut Presiden.Termasuk para jurnalis yang selalu setia untuk meliput even penting ini , namun kali ini para jurnalis tersebut justru dilarang untuk meliputnya. Kemudian mereka pun tak terima atas perlakuan aparat keamanan  yang melarangnya, akhirnya mereka pun melakukan aksi boikot massal tak meliput kegiatan Presiden Joko Widodo. Hingga berita ini ditayangkan belum sempat konfirmasi pihak Paspamres.***(Rudy/k65).


Keterangan Gambar : 1). Jurnalis yang melakukan aksi boikot. 2). Fungsionaris IPJI Jawa Tengah, Didik Methana.***(Foto : Rudy)
IKLAN RENPONSIF ( Yang Sudah Diparse )

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "IPJI Protes Ulah Paspamres Larang Jurnalis Liput Kunjungan Jokowi di Semarang"

Post a Comment