Terungkap modus baru pemalsuan uang 'sangat mirip' di wilayah Kapolres Banyuasin Sumatera Selatan.
Bahkan alat ultraviolet mendeteksi uang ini asli padahal palsu.
Hal ini terungkap di wilayah Polres Banyuasin, Sumatera Selatan setelah sindikat pemalsu uang berhasil menyempurnakan uji coba dan mendapatkan hasil terbaik.
Hasilnya menggegerkan, alat ultraviolet saja mendeteksi uang ini sebagai uang asli.
Alat pendeteksi uang palsu dengan ultraviolet seperti dikutip dari situs Uang Indonesia, bisa mendeteksi:
Tanda Air (Watermark) dan “electrotype”. Tanda ini jika diterawangkan ke cahaya akan terlihat jelas.
Benang Pengaman (Security Thread). Tanda ini ditanam dalam uang kertas dengan cara seperti dianyam.
Bila diterawangkan ke lampu ultra violet, akan memendarkan cahaya tertentu.
Cetak Intaglio.
Tanda ini berupa cetakan tanda kasar kalau diraba.
Biasanya pada nomor seri dan kalau diterawang dengan lampu ultra violet akan memancarkan warna emas.
GambarSaling Isi (Rectoverso)
Pencetakan suatu ragam bentuk yang menghasilkan cetakan pada bagian muka dan belakang beradu tepat dan saling mengisi jika diterawangkan ke arah cahaya.
Tinta Berubah Warna (Optical Variable Ink)
Bila diterawangkan ke lampu ultra violet, akan memendarkan cahaya tertentu.
Cetak Intaglio.
Hasil cetak mengkilap (glittering) yang berubah-ubah warnanya bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda.
Tulisan Mikro (Micro Text)
Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan menggunakan kaca pembesar.
Tinta Tidak Tampak (Invisible Ink)
Hasil cetak tidak kasat mata yang akan memendar di bawah sinar ultraviolet.
Gambar Tersembunyi (Latent Image)
Teknik cetak dimana terdapat tulisan tersembunyi yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.
Nah sindikat yang diungkap oleh Polres Banyuasin ini bisa 'memperdaya' alat ultraviolet tersebut.
Kenapa? Karena uang yang digunakan sebagai bahan uang palsuadalah uang asli.
Ya terungkap uang palsu dengan modus baru yakni menggunakan uang kertas asli sebagai bahan uang kertas palsu dengan nilai yang berbeda.
Adapun modus yang digunakan adalah dengan melakukan proses “bleaching” atau diputihkan uang pecahan dua ribu sehingga menjadi polos, kemudian dicetak kembali menjadi uang pecahan Rp 50 ribu.
Praktik tersebut terungkap dari masyarakat yang mendapatkan uang pecahan Rp 50 ribu yang memiliki hologram Pangeran Antasari.
“Secara fisik uang palsu yang kita amankan nyaris sempurna mirip dengan uang asli karena bahan yang digunakan adalah uang asli namun nilainya jauh berbeda, yakni Rp 2 ribu menjadi Rp 50 ribu, pembeda hanya terlihat saat diterawang karena akan muncul hologram Pangeran Antasari dalam uang pecahan Rp 50 ribu palsu itu,” ungkap Kapolres Banyuasin, AKBP Julihan Muntaha Sik melalui Kasat Reskrim Polres Banyuasin, AKP Agus Sunandar Sik, Jumat (27/11/2015).
Ia memaparkan, terdapat foto dan hologram pahlawan Antasari yang ada dalam pecahan uang Rp 2.000 sementara untuk pecahan Rp 50 ribu rupiah terdapat foto dan hologram pahlawan I Gusti Ngurah Rai.
Proses “bleaching” yang dilakukan kemungkinan tidak dapat menghapus hologram tersebut sehingga masih nampak terlihat jelas.
Ukuran keduanya yang nyaris sama juga semakin menyulitkan, perbedaan hanya terdapat pada panjang kedua uang tunai tersebut yang terpaut sedikit.
Uang tunai pecahan Rp 50 ribu lebih panjang dibandingkan uang pecahan Rp 2 ribu rupiah.
“Setelah melakukan penyelidikan beberapa lama , kami mengamankan tersangka Hermannul yang menyebarkan uang palsu tersebut beserta uang palsu pecahan Rp. 50 ribu sebanyak 30 lembar atau Rp 1,5 juta dan saat ini telah ditahan di PolresBanyuasin,” jelasnya.
Uang palsu tersebut saat ini telah diserahkan ke perwakilan Bank Indonesia cabang Palembang guna diteliti lebih lanjut.
Sementara tersangka, akan dijerat pasal 244 KUHP subsider 245 KUHP tentang uang palsu, dengan ancaman penjara selama 15 tahun.
Tips menghindari
Alat pendeteksi bisa digunakan bila kita lakukan dengan teliti, satu di antaranya menyibak gambar tersembunyi.
Uang jelas palsu ketika uang Rp 50 ribu harusnya berhologram gambar pahlawan I Gusti Ngurah Rai tapi justru Pangeran Antasari yang ada di uang Rp 2 ribu.
Sementara fungsi lainnya di ultraviolet tak terpengaruh karena uang yang diperiksa sebenarnya uang palsu yang nilainya diubah.
Cara menghindari dengan menerawang yakni gambar pahlawan yang berbeda.
Lalu coba keluarkan uang Rp 2 ribu dan 50 ribu, di situ jelas uang Rp 2 ribu lebih pendek atau lebih kecil.
Redaksi Tribunnews.com coba melakukan pengukuran, uang Rp 50 ribu dan uang Rp 2 ribu.
Astaga! Selisihnya sangat kecil.
Uang Rp 50 ribu panjang 15 cm sementara uang Rp 2 ribu panjang 14 cm, hanya terpaut 1 cm.
Sementara lebar keduanya sama yakni 6,3 cm.
Cara paling efektif dengan menerawang dan mengenali dari hologram gambar pahlawannya.
Sementara pada uang Rp 2 ribu ada benang bertulis nominal uang tersebut nah tampaknya bisa ditutup dengan hasil print out benang dengan nominal Rp 50 ribu sehingga kemungkinan nominal rp 2 ribu tak kelihatan.
Selain itu bisa dirasakan ketebalan kertas juga berbeda.
Uang Rp 50 ribu lebih tebal dan kaku sementara uang Rp 2 ribu lebih tipis dan tingkat kekakuannya berbeda.
Beberapa hal tersebut bisa dicermati agar tak rugi.
Jadi, waspada! Saat terima uang perhatikan dengan seksama dan bila dirasa janggal terawang dan lihat gambar pahlawan di dalamnya sesuai atau tidak. Semoga bermanfaat.
0 Response to "Geger! Alat Ultraviolet saja Bisa Loloskan Uang Palsu Ini, Gunakan Cara Berikut"
Post a Comment