Kosmobiolog Inggris Peter Stockinger meramalkan gerhana matahari total yang terjadi Rabu (9/3) kemarin akan disusul bencana alam yang menyebabkan malapetaka di Eropa Utara.
Seperti dilansir Mirror, Peter mengatakan posisi bintang-bintang sejajar saat peristiwa langka tersebut. Nah, posisi bintang-bintang seperti itu menjadi pertanda datangnya cuaca buruk dan bisa jadi mendatangkan bencana.
Menurutnya, gerhana matahari total yang melintasi Indonesia adalah bagian dari Saros bulanan seri 130 yang berulang setiap 18 tahun 11 hari, dimulai pada tahun 1096 dan terus berlanjut hingga 2394.
Setelah mempelajari grafiknya, menurut Peter, kecenderungan aktivitas hot spot adalah di Mesir, Italia, Spanyol, Turki dan Armenia, Prancis, Portugal, serta Jerman.
‘Master Astrolog’ itu menghabiskan 25 tahun mempelajari filosofi, astrologi, dan teknik astrologi Abad Pertengahan, Renaissance, dan Eropa Era Modern.
Sebelumnya, Peter mengklaim bahwa dia sudah memprediksi terjadinya serangan teror Paris beberapa waktu lalu. Menurutnya, gerhana matahari terakhir yang terjadi pada 13 September 2015 akan disusul dengan serangan teror. sebagaiman di beritakan PojokSatu
Lantas benarkan prediksi peter tersebut jika di kaitkan pemahaman islam?
Saat gerhana terjadi di masa Nabi, banyak orang mengaitkan fenomena itu dengan wafatnya Ibrahim, putra Rasulullah saw. Ia adalah putra kesayangan Nabi Muhammad. Dugaan ini langsung dibantah oleh Rasulullah saw sembari menjelaskan bahwa kejadian gerhana tidak ada kaitannya dengan kematian dan kehidupan siapa pun.
Gerhana hanyalah fenomena alam biasa, yang terjadi atas kehendak Sang Pencipta Alam. “Apabila kalian mendapati fenomena ini, ingatlah Allah,” demikian pesan Nabi Muhammad saw, (HR Al-Bukhari dan Muslim).
1] Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲَ ﻭَﺍﻟْﻘَﻤَﺮَ ﺁﻳَﺘَﺎﻥِ ﻣِﻦْ ﺁﻳَﺎﺕِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ، ﻻَ ﻳَﻨْﺨَﺴِﻔَﺎﻥِ ﻟِﻤَﻮْﺕِ ﺃَﺣَﺪٍ ﻭَﻻَ ﻟِﺤَﻴَﺎﺗِﻪِ ، ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻳْﺘُﻢْ ﺫَﻟِﻚَ ﻓَﺎﺩْﻋُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﻛَﺒِّﺮُﻭﺍ ، ﻭَﺻَﻠُّﻮﺍ ﻭَﺗَﺼَﺪَّﻗُﻮﺍ
”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat gerhana tersebut, maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044)
[2] Allah berfirman:
ﻭَﻣِﻦْ ﺁﻳَﺎﺗِﻪِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞُ ﻭَﺍﻟﻨَّﻬَﺎﺭُ ﻭَﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ ﻭَﺍﻟْﻘَﻤَﺮُ ﻟَﺎ ﺗَﺴْﺠُﺪُﻭﺍ ﻟِﻠﺸَّﻤْﺲِ ﻭَﻟَﺎ ﻟِﻠْﻘَﻤَﺮِ ﻭَﺍﺳْﺠُﺪُﻭﺍ ﻟِﻠَّﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺧَﻠَﻘَﻬُﻦَّ ﺇِﻥ ﻛُﻨﺘُﻢْ ﺇِﻳَّﺎﻩُ ﺗَﻌْﺒُﺪُﻭﻥَ
”Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah kalian sujud (menyembah) matahari maupun bulan, tapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika memang kalian beribadah hanya kepada- Nya.” (Fushshilat: 37)
[3] Perhatikan hadits,
ﻛَﺴَﻔَﺖِ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ ﻋَﻠَﻰ ﻋَﻬْﺪِ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻳَﻮْﻡَ ﻣَﺎﺕَ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢُ ، ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻛَﺴَﻔَﺖِ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ ﻟِﻤَﻮْﺕِ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢَ . ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – « ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲَ ﻭَﺍﻟْﻘَﻤَﺮَ ﻻَ ﻳَﻨْﻜَﺴِﻔَﺎﻥِ ﻟِﻤَﻮْﺕِ ﺃَﺣَﺪٍ ﻭَﻻَ ﻟِﺤَﻴَﺎﺗِﻪِ ، ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻳْﺘُﻢْ ﻓَﺼَﻠُّﻮﺍ ﻭَﺍﺩْﻋُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ
”Di masa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam pernah terjadi gerhana matahari ketika hari kematian Ibrahim. Kemudian orang-orang mengatakan bahwa munculnya gerhana ini karena kematian Ibrahim. Lantas Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya gerhana matahari dan bulan tidak terjadi karena kematian atau lahirnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana tersebut, maka shalat dan berdo’alah.’” (HR. Bukhari no. 1043)
Syarah Umdatul Ahkam, sumber: Saaid.net
![]() |
Gerhana Matahari Total |
Menurutnya, gerhana matahari total yang melintasi Indonesia adalah bagian dari Saros bulanan seri 130 yang berulang setiap 18 tahun 11 hari, dimulai pada tahun 1096 dan terus berlanjut hingga 2394.
Setelah mempelajari grafiknya, menurut Peter, kecenderungan aktivitas hot spot adalah di Mesir, Italia, Spanyol, Turki dan Armenia, Prancis, Portugal, serta Jerman.
‘Master Astrolog’ itu menghabiskan 25 tahun mempelajari filosofi, astrologi, dan teknik astrologi Abad Pertengahan, Renaissance, dan Eropa Era Modern.
Sebelumnya, Peter mengklaim bahwa dia sudah memprediksi terjadinya serangan teror Paris beberapa waktu lalu. Menurutnya, gerhana matahari terakhir yang terjadi pada 13 September 2015 akan disusul dengan serangan teror. sebagaiman di beritakan PojokSatu
Lantas benarkan prediksi peter tersebut jika di kaitkan pemahaman islam?
Saat gerhana terjadi di masa Nabi, banyak orang mengaitkan fenomena itu dengan wafatnya Ibrahim, putra Rasulullah saw. Ia adalah putra kesayangan Nabi Muhammad. Dugaan ini langsung dibantah oleh Rasulullah saw sembari menjelaskan bahwa kejadian gerhana tidak ada kaitannya dengan kematian dan kehidupan siapa pun.
Gerhana hanyalah fenomena alam biasa, yang terjadi atas kehendak Sang Pencipta Alam. “Apabila kalian mendapati fenomena ini, ingatlah Allah,” demikian pesan Nabi Muhammad saw, (HR Al-Bukhari dan Muslim).
1] Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲَ ﻭَﺍﻟْﻘَﻤَﺮَ ﺁﻳَﺘَﺎﻥِ ﻣِﻦْ ﺁﻳَﺎﺕِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ، ﻻَ ﻳَﻨْﺨَﺴِﻔَﺎﻥِ ﻟِﻤَﻮْﺕِ ﺃَﺣَﺪٍ ﻭَﻻَ ﻟِﺤَﻴَﺎﺗِﻪِ ، ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻳْﺘُﻢْ ﺫَﻟِﻚَ ﻓَﺎﺩْﻋُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﻛَﺒِّﺮُﻭﺍ ، ﻭَﺻَﻠُّﻮﺍ ﻭَﺗَﺼَﺪَّﻗُﻮﺍ
”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat gerhana tersebut, maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044)
[2] Allah berfirman:
ﻭَﻣِﻦْ ﺁﻳَﺎﺗِﻪِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞُ ﻭَﺍﻟﻨَّﻬَﺎﺭُ ﻭَﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ ﻭَﺍﻟْﻘَﻤَﺮُ ﻟَﺎ ﺗَﺴْﺠُﺪُﻭﺍ ﻟِﻠﺸَّﻤْﺲِ ﻭَﻟَﺎ ﻟِﻠْﻘَﻤَﺮِ ﻭَﺍﺳْﺠُﺪُﻭﺍ ﻟِﻠَّﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺧَﻠَﻘَﻬُﻦَّ ﺇِﻥ ﻛُﻨﺘُﻢْ ﺇِﻳَّﺎﻩُ ﺗَﻌْﺒُﺪُﻭﻥَ
”Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah kalian sujud (menyembah) matahari maupun bulan, tapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika memang kalian beribadah hanya kepada- Nya.” (Fushshilat: 37)
[3] Perhatikan hadits,
ﻛَﺴَﻔَﺖِ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ ﻋَﻠَﻰ ﻋَﻬْﺪِ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻳَﻮْﻡَ ﻣَﺎﺕَ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢُ ، ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻛَﺴَﻔَﺖِ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ ﻟِﻤَﻮْﺕِ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢَ . ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – « ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲَ ﻭَﺍﻟْﻘَﻤَﺮَ ﻻَ ﻳَﻨْﻜَﺴِﻔَﺎﻥِ ﻟِﻤَﻮْﺕِ ﺃَﺣَﺪٍ ﻭَﻻَ ﻟِﺤَﻴَﺎﺗِﻪِ ، ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻳْﺘُﻢْ ﻓَﺼَﻠُّﻮﺍ ﻭَﺍﺩْﻋُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ
”Di masa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam pernah terjadi gerhana matahari ketika hari kematian Ibrahim. Kemudian orang-orang mengatakan bahwa munculnya gerhana ini karena kematian Ibrahim. Lantas Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya gerhana matahari dan bulan tidak terjadi karena kematian atau lahirnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana tersebut, maka shalat dan berdo’alah.’” (HR. Bukhari no. 1043)
Syarah Umdatul Ahkam, sumber: Saaid.net
0 Response to "Benarkah Usai Gerhana Matahari Bakal Terjadi Bencana Besar?"
Post a Comment