Elis (42) warga Desa Pamoyanan Kecamatan Cibinong itu bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Malaysia. Namun, oleh majikannya, Elis diterlantarkan.
"Saya berjalan kaki 9 hari dari Malaysia ke Batam. Air minum minta dari siapa saja, bekal makan cuma roti 2 bungkus," ujar Elis di kantor P2TP2A Kabupaten Cianjur, Jumat (8/4/2016).
Ibu tiga anak itu mengaku berangkat ke Malaysia diajak oleh seseorang yang mengaku dari lembaga sponsor di Kota Bandung. Dari Bandung juga, pada 23 Februari 2016 Elis bertolak ke Batam.
"Tanggal 26 Februari, saya sudah mulai bekerja di majikan saya di Malaysia. Paspor, surat-surat keberangkatan kata Iwan (pihak sponsor) tidak usah dipikirkan. Saya tinggal berangkat," ujarnya.
Selama 24 hari bekerja, tiba-tiba sang majikan menyuruhnya untuk pergi dengan membekalinya uang sebesar 900 ringgit.
"Saya tidak tahu saya ada dimana, saya jalan terus mencari alamat agar bisa sampai ke Indonesia. Saya jalan selama 9 hari hingga akhirnya ditemukan oleh pusat perlindungan perempuan (P2TP2A) Batam," ujar Elis.
Elis nampak sangat lemah. Airmatanya menangis saat mengingat peristiwa yang dialaminya itu demi menjawab pertanyaan wartawan.
Lidya Indayani Umar, Kabid Advokasi P2TP2A Kabupaten Cianjur menuturkan pihaknya mendapat informasi tentang Elis pada Sabtu (4/4/2016).
Setelah dicek kebenaran kabar tersebut, P2TP2A bekerjasama dengan Satuan Gugus Tugas Perlindungan Perempuan Kabupaten Cianjur menjemputnya.
"Waktu kami jemput kondisinya sangat kritis. Dia sangat lemah karena berjalan kaki selama 9 hari untuk menuju Indonesia," ujarnya.
"Saya berjalan kaki 9 hari dari Malaysia ke Batam. Air minum minta dari siapa saja, bekal makan cuma roti 2 bungkus," ujar Elis di kantor P2TP2A Kabupaten Cianjur, Jumat (8/4/2016).
Ibu tiga anak itu mengaku berangkat ke Malaysia diajak oleh seseorang yang mengaku dari lembaga sponsor di Kota Bandung. Dari Bandung juga, pada 23 Februari 2016 Elis bertolak ke Batam.
"Tanggal 26 Februari, saya sudah mulai bekerja di majikan saya di Malaysia. Paspor, surat-surat keberangkatan kata Iwan (pihak sponsor) tidak usah dipikirkan. Saya tinggal berangkat," ujarnya.
Selama 24 hari bekerja, tiba-tiba sang majikan menyuruhnya untuk pergi dengan membekalinya uang sebesar 900 ringgit.
"Saya tidak tahu saya ada dimana, saya jalan terus mencari alamat agar bisa sampai ke Indonesia. Saya jalan selama 9 hari hingga akhirnya ditemukan oleh pusat perlindungan perempuan (P2TP2A) Batam," ujar Elis.
Elis nampak sangat lemah. Airmatanya menangis saat mengingat peristiwa yang dialaminya itu demi menjawab pertanyaan wartawan.
Lidya Indayani Umar, Kabid Advokasi P2TP2A Kabupaten Cianjur menuturkan pihaknya mendapat informasi tentang Elis pada Sabtu (4/4/2016).
Setelah dicek kebenaran kabar tersebut, P2TP2A bekerjasama dengan Satuan Gugus Tugas Perlindungan Perempuan Kabupaten Cianjur menjemputnya.
"Waktu kami jemput kondisinya sangat kritis. Dia sangat lemah karena berjalan kaki selama 9 hari untuk menuju Indonesia," ujarnya.
0 Response to "MENYELAMATKAN DIRI DARI PERDAGANGAN MANUSIA, WANITA INI JALAN KAKI MALAYSIA-BATAM"
Post a Comment