Visitor LIVE

Mesothelioma Cancer News Diagnóstico y tratamiento del mesotelioma pleural maligno Mesothelioma Law Firm mesothelioma cancer mesothelioma asbestos

Tanggung Jawab Hasil Akhir Prestasi Indonesia Dalam Asian Games 2014

IKLAN 300x600 ( Yang Sudah Diparse)
JAKARTA- Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan / merangkap Kepala Komunikasi Publik Kemenpora,Gatot S. Dewa Broto,dalam Siaran Persnya menjelaskan bahwa Kemenpora pada Senin (6/10/2014) telah mengadakan jumpa pers khusus terkait dengan hasil akhir prestasi Kontingen Indonesia dalam Asian Games 2014.  Jumpa pers tersebut berlangsung di kantor Kemenpora dengan menghadirkan nara sumber: Deputi 5 Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot S. Dewa Broto dengan didampingi oleh Staf Ahli Menpora Bidang Komunikasi dan Informasi Dr. Amung Ma’mun dan Wakil Ketua Umum KONI Isnugroho. Beberapa hal utama yang disampaikan dalam jumpa pers tersebut adalah sebagai berikut:
Menteri Kemenpora Roy Suryo telah menugaskan pada kedua pejabat  dan juga perwakilan dari KONI tersebut untuk sesegera mungkin mengadakan jumpa pers khusus terkait hasil Kontingen Indonesia pada Asian Games 2014, sehingga sesuai arahan Menpora, agar publik segera memperoleh kepastian tentang respon Kemenpora dan sejumlah langkah yang akan diambil secepatnya dalam waktu dekat. Ketidak hadiran Menpora semata-mata karena pada saat yang bersamaan harus segera terbang ke Surabaya guna menghadiri puncak HUT TNI yang akan diadakan pada tanggal 7 Oktober 2014 di Surabaya.
Bahwasanya dari pihak KOI tidak ada yang hadir dalam jumpa pers tersebut juga tidak perlu dipersoalkan. Hal tersebut selain karena KOI masih disibukkan dengan pemulangan para anggota Kontingen Indonesia yang masih tersisa, sehingga Kemenpora tidak ingin mengganggu konsentrasi KOI, juga karena  Deputi 5 Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora saat berada di Icheon untuk menghadiri penutupan Asian Games 2014 sudah menyampaikan secara lesan langsung kepada Ketua Umum KOI tentang rencana jumpa pers hari Senin ini (penyampaian informasi tersebut berlangsung saat duduk satu mobil bersama-sama  dari Oakwood Hotel  Incheon tempat melting pointmenuju Stadion Incheon). Dengan demikian jumpa pers dan bahkan rencana materi yang akan disampaikan sudah terkomunikasikan dengan saangat baik antara Kemenpora dan KOI.
Sebagaimana diketahui, Asian Games ke-17 tahun 2014 yang berlangsung pada tanggal 19 September s/d. 4 Oktober 2014 telah berakhir dengan sukses di kota Incheon, Korea Selatan.
Indonesia pada akhirnya berada di peringkat 17 dari 45 negara yang berpartisipasi aktif dalam 36 cabang olahraga di Asian Games 2014, dengan perolehan sebanyak 4 medali emas. 5 medali perak dan 11 medali perunggu.  Para peraih medali emas itu adalah:
Juwita Niza Wasni  dari cabang wushu di nomor nanquan and nandao all round.Maria Natalia Londa, dari cabang atletik di nomor lompat jauh putri dengan lompatan sejauh 6,55 meter.Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan, dari cabang bulutangkis untuk ganda putra.Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, dari cabang bulutangkis untuk ganda putri.
Perolehan medali, khususnya medali emas tersebut, tentu saja sangat jauh dari harapan, karena semula Pemerintah Indonesia telah mentargetkan perolehan 9 medali emas dan pada peringkat ke-10, yang artinya harusnya jauh lebih baik dari Asian Games tahun 2010 di Guangzhou.
Apapun perolehan medali emas, perak dan perunggu yang telah dicapai oleh para atlet  dan juga bahkan kepada para atley yang belum meraih medali pun tentu saja patut Kemenpora atas nama pemerintah menyampaikan apresiasi, penghargaan yang setinggi-tingginya serta ucapan terima kasih, karena mereka telah berjuang secara maksimal.
Ucapan terima kasih juga Kemenpora sampaikan kepada kepada KOI, KONI, Satlak Prima dan beberapa PB Cabang Olahraga yang telah bekerja-sama semaksimal bersama dengan Kemenpora bagi lancarnya persiapan dan pelaksanaan tugas Kontingen Indonesia di Asian Games 2014.
Mengingat hasil yang dicapai ini jauh dari harapan, Kemenpora tentu saja perlu menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, dan untuk selanjutnya dalam waktu secepatnya kami bersama bersama berbagai pihak terkait akan segera melakukan evaluasi khusus mengenai kurang berhasilnya perolehan medali emas Kontingen Indonesia.
Kemenpora tidak ingin menyalahkan pada pihak manapun, karena tidak ada manfaatnya untuk saling menyalahkan. Bahwasanya mungkin pernah ada pihak-pihak yang saling menyalahkan dan melimpahkan tanggung-jawabnya pada Kemenpora, maka mulai hari ini Kemenpora minta untuk menghentikan polemik saling menyalahkan, karena selain tidak ada gunanya, juga tidak menyelesaikan pokok permasalahan.
Harus sepenuhnya disadari, bahwa persiapan dan keberangkatan Kontingen Indonesia ini tidak semata-mata dilakukan oleh Kemenpora (karena Kemenpora hanya memfasilitasi terutama dalam pengucuran anggaran), tetapi juga dilakukan bersama KONI, KOI dan Satlak Prima. Dan yang paling penting, selalu ada komunikasi satu sama lain, sehingga tidak ada up date informasi yang terputus dalam hal pengambilan kebijakan.
Khusus untuk para atlet, pelatih dan asisten pelatih yang telah memungkinkan diperolehnya sejumlah medali pada Asian Games 2014, Kemenpora sudah barang tentu akan memberikan bonus penghargaan sebagaimana diatur sesuai ketentuan yang ada. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Presiden No. 44 Tahun 2014 tentang Pemberian Penghargaan Olahraga. Terbitnya Perpres tersebut tentu saja tidak hanya sangat menggembirakan kalangan atlet dan pembina olahraga, tetapi juga masyarakat pada umumnya, karena ini merupakan salah satu amanah yang harus diwujudkan sesuai ketentuan Pasal 86 ayat (4) UU No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional.
Sekarang fokus utama Kemenpora bersama berbagai pihak terkait adalah pada Sea Games 2015 di Singapura, Olimpiade 2016 di Rio de Janerio, dan tentu saja juga Asian Games 2018 di Indonesia.
Meskipun konsentrasi Kemenpora pada Asian Games 2014, namun demikian Menpora tetap memberi perhatian pada event olahraga internasional lainnya seperti saat menjelang keberangkatan Tim U-19 ke Myanmar meskipun tidak secara fisik langsung di Yogyakarta tempat berlangsungnya pemusatan latihan tahap akhir. Ini perlu dijelaskan untuk memberi gambaran bahwa Menpora sepenuhnya memberi perhatian secara skala prioritas pada apapun event nasional dan internasional, sehingga tidak ada satu pun yang terabaikan.

Menpora juga menitipkan pesan, bahwa evaluasi intensif akan segera dilakukan secepatnya setelah seluruh pihak terkait sudah berhasil memulangkan seluruh anggota Kontringen Indonesia dari Incheon, dan evaluasi tersebut akan melibatkan berbagai pihak terkait dan akan diumumkan hasilnya secara terbuka.***(H/k65)

>foto doc kemenpora
IKLAN RENPONSIF ( Yang Sudah Diparse )

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Tanggung Jawab Hasil Akhir Prestasi Indonesia Dalam Asian Games 2014"

Post a Comment