JAKARTA-Agenda utama kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke New York, Amerika Serikat adalah menghadiri Sidang ke-69 Majelis Umum PBB dan akan menyampaikan pidato dalam sesi debat umum sidang tersebut. “Ini adalah pidato terakhir saya, farewellsaya dihadapan majelis yang mulia itu,” terang Presiden SBY dalam keterangan pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (18/9) pagi.
Disamping itu di New York juga akan dikukuhkan penominasian SBY untuk menjadi Presiden dan Chairman dari Global Green Growth Institute, lembaga intenasional yang markas besarnya di Korea Selatan atas permintaan para pemimpin dunia terkait. “Saya diminta untuk memimpin lembaga itu mulai November tahun ini hingga November tahun 2016. InsyaAllah saya bersedia karena memang topiknya, isunya penting bagi dunia dan bahkan bagi Indonesia sendiri, yaitu sustainable growth with equity, terutama green growth development,” jelas SBY.
“Di New York, saya juga akan memimpin pertemuan Ketua Bersama Indonesia dengan Mexico yang disebut dengan Open Government Partnership yang sejumlah pemimpin negara juga hadir dalam pertemuan itu. Diharapkan Presiden Obama dan sejumlah pemimpin dunia hadir dalam Open Government Partnership Summit yang akan dilaksanakan di New York, yang akan saya pimpin bersama Presiden Mexico,” lanjutnya.
Kerja sama Indonesia dengan Norwegia dan elemen-elemen internasional yang lain penting bagi kita untuk melanjutkan upaya pelestasian hutan yang menjadi prioritas Indonesia, bahkan dunia. Oleh karena itu, Presiden SBY akan menghadiri pertemuan yang berkaitan dengan REDD+.
“Disitu akan ada Indonesia sawit event. Ingat saudara-saudara bahwa persoalan kelapa sawit itu kita sering dihadang, dibatasi, dipersulit ketika memasarkan produk kita, padahal Indonesia sudah mengikuti kaidah-kaidah internasional untuk memenuhi aspek lingkungan dan persyaratan-persyaratan lain. Oleh karena itulah salah satu diplomasi kita, perjuangan saya pribadi memastikan bahwa tidak ada hambatan bagi produk-produk Indonesia di luar negeri, karena akan sangat mengganggu perdagangan kita. Kita ingin adil, perdagangan itu disamping free, menurut saya juga fairdan inilah yang akan kita perjuangkan melalui forum yang akan kita laksanakan di New York nanti,” SBY menjelaskan.
“Saudara-saudara, delegasi dan saya akan melanjutkan kunjungan ke Washington DC untuk kunjungan bilateral, antara lain yang akan kami lakukan ialah meresmikan Patung Saraswati sebagai simbol kerja sama kebudayaan Indonesia dengan Amerika Serikat dan masyarakat internasional. Saya juga akan meresmikan Masjid yang disebut dengan Masjid IMAAM (Indonesian Muslim Association in America). Ini penting bahwa kita hadir menunjukkan Islam sebenar-benar Islam yang teduh, yang damai yang menjalin persahabatan ,mencintai keadilan dan semoga ini menjadi duta dari Indonesia, duta dari umat Islam Indonesia ingin bersahabat dengan bangsa manapun, sepanjang itu berdiri diatas kebenaran, keadilan dan kemaslahatan,” kata Presiden SBY.
Di Washington DC, Presiden SBY juga akan melaksanakan pertemuan dengan pemimpin Islam AS. “Kita prihatin dengan situasi di Timur Tengah, situasi di Irak dan Syria, kita khawatir kalau ISIS itu menimbulkan masalah baru termasuk di negara-negara Islam. Oleh karena itu Indonesia ingin aktif untuk mencari solusi bersama,” terang SBY.
Presiden SBY juga diminta untuk memberikan ceramah di George Washington University. “Ini juga kesempatan saya untuk menyampaikan siapa itu Indonesia dan apa yang kita lakukan untuk menjalin kemitraan dan kerja sama dengan masyarakat internasional,” tandasnya.***(osa)
0 Response to "Presiden SBY akan Sampaikan Pidato Perpisahan pada Sidang Umum PBB"
Post a Comment