KETAPANG-“Telur besar ini akhirnya menetas juga. Rencana BUMN membuka sawah baru secara besar-besaran akhirnya terwujud. Rencana itu memang sempat tertunda enam bulan, tapi itu semata-mata karena harus pindah lokasi. Terutama karena pengadaan lahan di Kalimantan Timur tidak bisa secepat yang diprogramkan,”tulis Dahlan Iskan Menteri BUMN dalam Catatan Dahlan Iskan di semua media massa.
Namun demikian catatan itu kini hanya tinggal catatan,sebab lokasi sawah baru yang ditemukan di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat yang katanya dikelola secra modern itu tidak terlihat hasilnya,terutama panen rayanya.
Sumber www.kabar65.com yang dapat dipercaya,di Desa Sukamaju,mengatakan bahwa sawah yang luasnya menurut Dahlan Iskan bisa sampai 80.000 ha yang kelak bisa bulat menjadi 100.000 ha itu tidak jelas hasil panennya,yang ada sekarang muncul tanaman jagung yang diusahakan masyarakat setempat.
Seperti ditulis Dahlan Iskan dalam Catatan dahlan Iskan,bahwa Senin, 17 Desember 2013, penanaman pertama padi di lokasi itu dimulai. “Inilah pembukaan sawah baru secara besar-besaran yang pertama di Indonesia dan dilakukan dengan sistem mekanisasi penuh. Mulai pengolahan tanah, penanaman, sampai ke panennya nanti,”kata Dahlan.
“Penanaman tahap pertama ini akan mencapai 3.000 ha. Di 2013 yang segera tiba akan diteruskan menjadi 40.000 ha. Akhirnya, di 2014 bisa mencapai 100.000 ha. Untuk itu, BUMN akan mengusahakan dana sampai Rp 5 triliun,”ungkap Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Adapun Penanggung jawab proyek sawah itu adalah salah satu BUMN pangan, PT Sang Hyang Seri (SHS).Dirutnya, Kaharuddin.
“Dengan menggarap sawah baru ini, PT SHS mengalami transformasi besar-besaran. Kini SHS tidak hanya memikirkan benih, tapi sekaligus menanamnya. Tentu SHS tidak akan mampu menyiapkannya sendirian. Sebanyak “12 samurai” yang tergabung dalam Sinergi BUMN Peduli ikut mendorongnya dari belakang,”ujar Dahlan.
Kata Dahlan,ada yang membantu teknologi (seperti PT Batantekno dan PT Pupuk Indonesia), ada juga yang ambil bagian untuk land clearing dan penyiapan lahan (PT Hutama Karya, PT Brantas Abipraya), konsultan perencanaan dan pengawasan (PT Indra Karya dan PT Yodya Karya). Selama ini, BUMN karya itu dikenal ahli dalam merencanakan dan membuat infrastruktur jalan dan pengairan.
PT Brantas Abipraya sudah berpengalaman membuka sawah baru meski kecil-kecilan. “Kelas 1.000 hektaran,” ujar Bambang Esti Marsono, Dirut Brantas. Bahkan, “Indra Karya pernah membuat perencanaan sawah 16.000 ha di luar negeri. Yakni, di Papua Nugini,” kata Agus Widodo, Dirut Indra Karya.
Selebihnya, lanjut Dahlan,Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BRI, PGN, Pertamina, PT Indonesia Port Corporation (IPC), dan beberapa BUMN lain mendukung dari sisi pendanaan. Kekuatan para raksasa BUMN itulah yang akan diandalkan. “Tak ayal, di sawah baru ini alat-alat berat seperti traktor, ekskavator, mesin-mesin bajak, dan mesin tanam terlihat di mana-mana. Tidak terlihat sama sekali, misalnya, kerbau atau sapi,”kata dalam Catatan Dahlan Iskan.
“Sistem pembibitannya pun tidak lagi di tanah sawah. Bibitnya dibenihkan di baki-baki siap saji. Ketika berumur 15 hari, bibit itu sudah bisa dilepas dari bakinya untuk dimasukkan ke mesin tanam. Dalam waktu singkat, bibit sudah tertanam sekaligus empat-empat dalam barisan yang rapi,”ujar Dahlan.
Untuk sementara,kata Menteri BUMN Dahlan Iskan, proyek ini disebut “nonkapitalis farming”. “Artinya, BUMN tidak membeli tanah itu dari rakyat. Tidak seperti kebun sawit. Tanahnya tetap dimiliki rakyat. BUMN hanya menjadi pekerja dan pemegang manajemennya. Yang akan menikmati hasilnya adalah para petani pemilik lahan,”kata Dahlan.
Tanah-tanah di Ketapang itu selama ini praktis menganggur. Petani hanya menanam semampunya. Akibatnya, tanah-tanah di situ tidak produktif. Para petani pun tetap saja menjadi petani miskin. Itulah sebabnya, proyek ini juga dimaksudkan untuk sekalian membantu mengatasi kemiskinan di pedesaan.
Namun kenyataannya Kemauan 24 Karat Bersawah Baru di Ketapang itu dinilai gagal oleh berbagai kalangan,karena hingga saat ini belum ada tanda-tanda panen secara besar-besaran seperti yang dikabar Menteri BUMN Dahlan Iskan itu.***(H/BD/k65)
Gambar : Menteri BUMN Dahlan Iskan lakukan penanaman padi perdana di sawah BUMN di Ketapang Kalimantan Barat.***(doc.ist)
0 Response to "Kemauan 24 Karat Bersawah Baru di Ketapang Gagal,yang Ada Tanaman Jagung"
Post a Comment