Visitor LIVE

Mesothelioma Cancer News Diagnóstico y tratamiento del mesotelioma pleural maligno Mesothelioma Law Firm mesothelioma cancer mesothelioma asbestos

Alih Fungsi Lahan Ancam Produksi Lada Bangka Belitung

IKLAN 300x600 ( Yang Sudah Diparse)
BABEL-Banyak lahan yang biasa ditanami lada di Provinsi Bangka Belitung (Balbel) telah dialihfungsikan menjadi perkebunan kelapa sawit. Hal ini dikhawatirkan dapat mematikan produksi lada putih Babel yang selama ini merupakan penghasil lada terbaik di dunia dan menguasai 80% kebutuhan lada dunia.

Demikian disampaikan anggota Komisi VI Bambang Haryo Soekartonopada saat menjelaskan tentang  hasil-hasil kunjungan kerja Tim Komisi VI DPR RI mengunjungi Provinsi Babel selama empat hari, sejak Senin (8/12/2014) hingga Kamis (12/12/2014) yang diketuai oleh Azam Azman Natawijaya. Kunjungan ini untuk mengetahui pembangunan sektor perdagangan, perindustrian, UMKM, dan koperasi yang menjadi ruang lingkup Komisi VI.

“Hasil bumi yang dihasilkan dari Prov. Bangka Belitung yang terbesar adalah Lada Putih. Lada yang dihasilkan dari Provinsi ini merupakan lada yang terbaik di dunia pada tahun 1999, dan produksinya bisa mencapai 70.000 ton/tahun, sehingga menguasai 80% kebutuhan lada dunia. Sedangkan negara Malaysia menduduki urutan ke 2,” kata Bambang.

Namun, lanjut Bambang, kenyataan yang terjadi saat ini tanah yang biasa ditanami lada di Prov. Babel, banyak yang dialihfungsikan menjadi perkebunan kelapa sawit. Sedangkan kelapa sawit sebetulnya bisa ditanam di berbagai daerah di seluruh Indonesia seperti Palembang, Lampung, Riau, dan Kalimantan.

Hal ini dikhawatirkan Bambang, dapat menghilangkan karakteristik dari hasil bumi Prov. Babel yang tidak dimiliki oleh daerah atau negara lain.

“Perkebunan kelapa sawit di Prov. Babel banyak dimiliki oleh perusahaan dari Malaysia. Hal ini bisa menjadikan unsur politis bagi negara Malaysia untuk mematikan produksi lada putih yang terbaik yang dihasilkan oleh Prov. Babel, sehingga mereka bisa menguasai perdagangan lada dunia,” ungkap Bambang yang merupakan politisi partai Gerindraini dengan nada khawatir.

Temuan kunker lainnya, jelas Bambang, dari sektorperdagangan timah yang merupakan salah satu identitas Prov.Babel, ternyata memiliki permasalahan tersendiriyaitu banyak sekali terjadi illegal mining (penambangan liar).

“Sehingga Timah terbesar yang seharusnya dihasilkan oleh PT Timah (Persero) Tbk. sebagai BUMN yang bisa  menambah devisa bagi negara, tidak bisa maksimal dikarenakan hasil dari illegal mining tersebut dikirim ke negara Malaysia dan Thailand serta dipatenkan sama mereka yang menjadikan mereka sebagai penghasil timah terbesar,” terang Bambang.

Tak hanya itu,  pungkas Bambang, bekas penambangan liar pun dibiarkan terbengkalai dengan kedalaman 20-30 meter. “Tidak dilakukan reklamasi oleh pemerintah setempat dan RTRWP pun baru selesai pada bulan Oktober Tahun 2014,”imbuhnya.

Temuan lainnya terkait dengan suplai listrik di Prov.Babelyang ternyata kapasitas suplainya masih sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan perindustrian maupun perumahan di Provinsi tersebut. “Hal ini menyebabkan pemadaman bergilir oleh PLN setempat,” tambah Bambang.

Hal lain yang penting dilihat dari provinsi yang dikenal sebagai negeri Laskar Pelangi dan juga penghasil timahini adalah nilai strategisyang dimiliki Babel.

“Provinsi Babel dilewati oleh duaporos maritim yaitu poros maritim domestik dan poros maritim internasional, juga dilalui oleh pendulum nusantara atau tol laut serta Alur Laut Kepulauan Internasional 1 atau yang dikenal dengan sebutan ALKI 1,”papar Bambang.

Lebih jauh  Bambang menerangkan posisi Provinsi Babel yangdiapit oleh 3 Pulau besar di dalam negeri yaitu Pulau Sumatera, Pulau Jawa, dan Pulau Kalimantan, serta berdekatan dengan duanegara tetangga yaitu Singapura dan Malaysiamenjadikan Provinsi Babel menjadi memiliki nilai yang sangat strategis.


“Kondisi ini sebenarnya bisa menjadikan ProvinsiBabel sebagai pusat Industri dan Pelabuhan terbesar di wilayah barat Indonesia,” tegas Bambang.***(skr)
IKLAN RENPONSIF ( Yang Sudah Diparse )

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Alih Fungsi Lahan Ancam Produksi Lada Bangka Belitung"

Post a Comment